Cara Menghitung Gaji Freelance: 5 Kesalahan yang Harus Dihindari

Menjadi freelancer memang seru! Kamu bisa menentukan jam kerja, memilih proyek yang kamu suka, dan yang paling penting, bisa menghasilkan uang lebih dari satu sumber.
Namun, ada satu hal yang sering bikin pusing banyak freelancer: cara menghitung gaji freelance.
Bukan hanya soal berapa banyak yang didapat, tapi juga bagaimana memastikan gaji itu sudah mencakup semua biaya yang dikeluarkan dan waktu yang dihabiskan.
Nah, kali ini kita bakal membahas cara menghitung gaji freelance secara lebih praktis dan juga menghindari lima kesalahan yang sering terjadi.
Kalau kamu baru mulai terjun ke dunia freelancing atau masih bingung dengan cara hitung gaji, artikel ini wajib kamu baca!
Cara Menghitung Gaji Freelance: 5 Kesalahan yang Sering Terjadi
1. Mengabaikan Biaya Operasional
Banyak freelancer yang lupa menghitung biaya operasional sebelum menetapkan tarif. Padahal, ini hal yang super penting! Misalnya, biaya internet, listrik, perangkat kerja, atau bahkan biaya langganan software yang kamu gunakan. Semua itu harus dimasukkan dalam perhitungan agar kamu tidak merasa rugi di akhir bulan.
Cara menghitung gaji freelance yang benar harus memperhitungkan seluruh pengeluaran yang kamu keluarkan untuk bisa bekerja dengan baik. Jangan sampai nanti ada biaya tak terduga yang bikin gaji kamu jadi lebih kecil dari yang seharusnya. Kamu bisa membuat daftar pengeluaran rutin setiap bulan dan menambahkannya ke tarif per jam atau per proyek yang kamu tentukan.
2. Tidak Memperhitungkan Waktu yang Dihabiskan
Kesalahan yang sering dilakukan oleh freelancer adalah tidak memperhitungkan waktu yang dihabiskan untuk setiap proyek. Biasanya, freelancer hanya fokus pada tarif per jam atau per proyek tanpa melihat berapa banyak waktu yang telah dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sebelum menetapkan cara menghitung gaji freelance, pastikan kamu menghitung waktu dengan cermat. Misalnya, untuk pekerjaan sampingan seperti kerja online untuk pelajar, mungkin kamu harus bekerja lebih fleksibel dan membagi waktu antara belajar dan pekerjaan. Begitu juga dengan pekerjaan sampingan untuk anak SMA yang juga membutuhkan pembagian waktu yang baik agar tidak mengganggu sekolah. Menetapkan tarif berdasarkan waktu kerja yang efisien akan memudahkan kamu mengetahui gaji yang dihasilkan sesuai dengan usaha yang sudah kamu keluarkan.
3. Mengabaikan Potongan Pajak dan Asuransi
Saat bekerja sebagai freelancer, kamu harus mengingat bahwa tidak semua uang yang masuk adalah milikmu sepenuhnya. Potongan pajak dan asuransi bisa sangat mempengaruhi jumlah gaji yang kamu bawa pulang. Sering kali, freelancer baru menganggap gajinya sudah “bersih”, padahal belum memperhitungkan potongan-potongan ini.
Untuk itu, salah satu hal yang perlu kamu perhatikan dalam cara menghitung gaji freelance adalah alokasi untuk pajak dan asuransi kesehatan (atau asuransi lainnya). Biasanya, potongan pajak yang harus dibayar oleh freelancer berbeda-beda tergantung negara dan jenis pekerjaan. Jangan sampai kamu terlambat membayar pajak atau tak siap dengan potongan yang muncul di akhir tahun.
4. Menghitung Gaji Berdasarkan Harga Pasar, Bukan Kemampuan
Sering kali, freelancer baru tidak tahu bagaimana menentukan tarif yang sesuai dengan keahlian dan pengalaman yang mereka miliki. Akibatnya, mereka memilih tarif yang terlalu rendah hanya karena mengikuti harga pasar yang sudah ada. Padahal, setiap freelancer memiliki kemampuan dan pengalaman yang berbeda, jadi tarif yang mereka tetapkan harus mencerminkan hal itu.
Sebelum menentukan cara menghitung gaji freelance, coba cari tahu tarif yang sesuai dengan keahlianmu. Misalnya, jika kamu punya keahlian khusus dalam cara mencari uang tambahan bagi karyawan atau bahkan penguasaan dalam teknik tertentu, kamu bisa menetapkan harga lebih tinggi karena pengalamanmu lebih banyak. Jangan ragu untuk menyesuaikan tarif agar pekerjaan kamu juga dihargai dengan baik.
5. Tidak Menyusun Rencana Keuangan
Kesalahan terakhir adalah tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang. Sebagai freelancer, pendapatan kamu bisa bervariasi setiap bulan. Tanpa perencanaan yang tepat, bisa-bisa gaji yang masuk habis begitu saja, dan kamu malah kebingungan saat ada bulan dengan pendapatan rendah.
Cara menghitung gaji freelance sebaiknya juga melibatkan perencanaan keuangan jangka panjang. Buatlah anggaran untuk pengeluaran pribadi dan tabungan. Sisihkan sebagian dari pendapatan untuk investasi atau dana darurat, terutama bila kamu menjalani pekerjaan sampingan untuk anak SMA atau sedang menjalani kerja online untuk pelajar yang memerlukan fleksibilitas dalam pendapatan.

Tips Terbaik cara menghitung gaji freelance
1. Tetapkan Tarif Berdasarkan Nilai, Bukan Hanya Waktu
Salah satu cara terbaik untuk menentukan tarif freelance adalah dengan menghitung nilai dari pekerjaan yang kamu lakukan, bukan hanya berdasarkan waktu yang dihabiskan. Kalau kamu memiliki keahlian khusus atau pengalaman yang berharga, jangan ragu untuk menetapkan tarif lebih tinggi. Misalnya, jika kamu mengerjakan proyek dengan kerja online untuk pelajar atau pekerjaan sampingan untuk anak SMA, hargailah diri kamu dengan tarif yang pantas sesuai dengan kualitas pekerjaan yang diberikan.
2. Gunakan Tools untuk Menghitung Waktu dan Biaya
Mendokumentasikan waktu yang kamu habiskan untuk setiap proyek adalah langkah penting dalam cara menghitung gaji freelance. Gunakan tools seperti Toggl atau Harvest untuk mencatat waktu yang dihabiskan di setiap tugas. Ini akan membantumu dalam menentukan tarif per jam yang lebih akurat dan memungkinkan kamu menghitung biaya operasional dengan lebih efektif.
3. Pahami Pajak dan Potongan Lainnya
Sebagai freelancer, kamu tidak hanya mendapat gaji bersih tanpa potongan. Pastikan kamu memahami cara menghitung pajak yang berlaku di wilayahmu dan mempersiapkan dana untuk itu. Banyak freelancer mengabaikan potongan ini, dan akhirnya kesulitan saat harus membayar pajak. Tentukan persentase yang harus disisihkan dari pendapatan untuk pajak dan asuransi, sehingga di akhir bulan, gaji yang diterima tetap bersih dan tidak ada kejutan.
4. Jangan Lupa Menyisihkan Dana Darurat dan Investasi
Sebagai seorang freelancer, pendapatanmu bisa bervariasi setiap bulan, jadi penting untuk memiliki dana darurat. Sisihkan sebagian dari penghasilanmu untuk masa depan, baik itu untuk investasi atau tabungan. Ini bisa memberimu rasa aman meskipun ada bulan-bulan di mana pendapatan menurun.
5. Buat Rencana Keuangan yang Jelas
Menyusun rencana keuangan yang jelas sangat penting. Tentukan anggaran bulanan, pisahkan antara pengeluaran pribadi dan biaya operasional bisnis freelance-mu. Pastikan kamu juga menyisihkan untuk biaya tak terduga, dan jangan lupa alokasikan uang untuk pengembangan diri, misalnya mengikuti kursus atau membeli alat yang mendukung pekerjaan freelance-mu.
6. Pantau dan Evaluasi Kinerja secara Berkala
Lakukan evaluasi terhadap penghasilan dan pengeluaran setiap bulan. Apa yang bekerja dengan baik? Apa yang bisa diperbaiki? Melalui evaluasi rutin, kamu bisa memperbaiki strategi penetapan tarif dan memaksimalkan pendapatan dari proyek freelance. Dengan cara ini, kamu juga bisa menyesuaikan cara menghitung gaji freelance sesuai dengan perkembangan pekerjaanmu.
Kesimpulan
Dengan memahami langkah-langkah ini dan menghindari kelima kesalahan tersebut, kamu akan lebih siap dalam menghitung gaji freelance dan merencanakan keuangan dengan lebih baik.
Sebagai freelancer, penting untuk memahami betul cara menghitung gaji freelance agar kamu bisa tetap produktif dan meraih kesuksesan!
Baca Juga: 15 Cara Memaksimalkan Mesin Pencari! Teknik Pencarian Lanjutan untuk Temukan Apa yang Dibutuhkan