Public Relations dan Teknologi Komunikasi

Public Relations dan Teknologi Komunikasi – Perilaku PR harus selalu memberikan citra yang baik di masyarakat. Hal ini dikarenakan publik melihat citra perusahaan/organisasi melalui wajah humas. Kekhawatiran akan hadirnya artificial intelligence dan big data yang mengancam keberlangsungan profesi PR merupakan salah satu bentuk tekanan eksternal yang tidak boleh mengganggu atau menghalangi PR untuk melakukan pekerjaan sebenarnya.
Oleh karena itu, di era yang semakin digital, PR harus beradaptasi dengan teknologi yang ada. Semula PR hanya digunakan untuk pidato, debat, diskusi dan kampanye. Namun seiring berjalannya waktu, humas harus bersentuhan dengan publik dalam periklanan, promosi dan kerjasama dengan pihak lain. PR juga mengantisipasi konflik dalam perusahaan. Dengan bantuan alat komunikasi seperti media massa (koran, majalah, brosur, dan lain-lain) atau siaran televisi, radio dan video, humas berjalan efektif karena jangkauan publik lebih luas dan pesan yang berbeda dapat tersampaikan kepada publik di waktu yang sama.
Selain itu, teknologi komunikasi saat ini bisa menggunakan email, website, blog, grup WhatsApp, dll. Pemanfaatan internet sebagai teknologi komunikasi dalam PR membutuhkan kreativitas yang tinggi dari perusahaan. PR juga dapat menggunakan teknologi komunikasi untuk membuat laporan tahunan, siaran pers, konferensi baru, pengumuman, dll. Teknik ini dapat dipengaruhi oleh siapa dan apa target audiensnya, tergantung minat target. Semakin beragam audiens, semakin tinggi teknologi perpesanan untuk menjangkau komunitas yang lebih luas.
Internet Public Relations (E-PR) adalah inisiatif PR bagi pengguna Internet untuk beriklan. Saat ini banyak pebisnis yang menggunakan E-PR karena media internet dapat membangun hubungan yang baik antara perusahaan di dalam perusahaan dengan publik. Ribuan hubungan pribadi dapat terbentuk secara bersamaan melalui Internet karena sifat Internet yang interaktif dan timbal balik.
Informasi tentang perusahaan dapat dikirim oleh departemen PR melalui platform media sosial. Suatu bentuk contoh program kerja humas teknologi komunikasi yang digunakan oleh PR. Beberapa waktu lalu, pesawat Sriwijaya Air lepas kendali dan mengalami kecelakaan. Perusahaan mengalami krisis, namun PR segera menggunakan teknologi komunikasi untuk menyampaikan semua informasi dan menerapkan strategi manajemen krisis untuk mengembalikan citra perusahaan Sriwijaya Air.
Contoh Public Relations

1. Press Release
Langkah pertama untuk mengatasi krisis adalah memberikan pernyataan dan siaran pers kepada publik tentang fakta yang terjadi. Fase tersebut merupakan fase darurat yang dilakukan Sriwijaya Air dengan mengungkapkan kesedihannya dan menyadari bahwa pesawat Sriwijaya Air mengalami kecelakaan. Ini untuk meminimalkan masalah atau penipuan yang mungkin menyebar ke seluruh masyarakat.
Sebelum siaran pers itu dikeluarkan, ada kabar bohong bahwa para penumpang selamat dan berlabuh di Pulau Rot. Oleh karena itu, Sriwijaya Air mengeluarkan pernyataan resmi berupa siaran pers untuk menghindari berita bohong lebih lanjut dan membagikan informasi kecelakaan kepada keluarga korban dan masyarakat luas. Penyampaian informasi pers akan disampaikan melalui media Instagram agar dapat diakses oleh banyak orang.
2. Konferensi Pers
Selain siaran pers, konferensi pers diselenggarakan secara rutin di mana kerabat korban dan masyarakat diberikan informasi terkini tentang korban yang ditemukan dan yang akan ditemukan. Konferensi pers ini akan sangat membantu keluarga korban untuk mengetahui kondisi keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air. Konferensi pers ini mengundang banyak wartawan dan media untuk menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat melalui media seperti televisi, surat kabar, majalah, dll.
3. Memberikan Tanggung Jawab
Penjelasan dan informasi tentang tanggung jawab perusahaan juga disampaikan melalui Instagram untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.
4. Program diskon dan promosi
Ketika publik mengetahui tentang kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, kepercayaan konsumen dan pendapatan anjlok. Sriwijaya Air mungkin mengalami kerugian besar ketika krisis ini terjadi. Namun perseroan tetap menginginkan agar perseroan dapat bertahan semaksimal mungkin dengan menjalankan berbagai program diskon untuk merangsang minat beli tiket, sehingga lambat laun kepercayaan konsumen Sriwijaya Air dan penumpang, serta pendapatan Sriwijaya Air meningkat. Promo ini telah ditingkatkan menggunakan berbagai platform media sosial dari Instagram, Facebook hingga WhatsApp.
5. Program pasca krisis
Saat krisis usai, public relation tidak hanya meninggalkan pokok bahasan, tetapi juga membiarkan krisis tetap berlabuh di benak konsumen. PR Sriwijaya Air telah membuat program room tour untuk umum di Sriwijaya Air Traffic Center, yang tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa operasional maskapai dilakukan dengan sebaik mungkin, adanya kantor tersendiri dan alat canggih untuk dukungan tersedia.
Efisiensi dan juga teknisi yang berkualitas. Video keliling ruangan Operation Control Center tersebut dibagikan oleh akun Instagram resmi Sriwijaya Air dengan harapan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap citra Sriwijaya Air dan Sriwijaya Air.
Baca juga: Perencanaan Program Kerja Humas